JAMBIWIN.COM Batanghari – Soal kegiatan pembangunan turap yang terkesan asal jadi di Dusun Hilir Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Kades setempat meradang. Siap laporkan ke pihak berwajib.
Dihubungi media, Kamis (29/12/2022), Kepala Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, A Roni Ali SPd, menegaskan akan segera laporkan pihak terkait pengerjaan turap itu ke pihak berwajib.
“Kami kecewa. Akan kami lapor ke pihak berwajib dalam waktu dekat,” ungkap Kades A Roni kepada media.
Menurutnya, pengerjaan turap tersebut tidak sepenuh hati. Alias tak maksimal dan asal jadi. Selain itu, hingga kini belum juga rampung padahal akhir tahun anggaran sudah hampir berakhir.
Bahkan, pekerja turap tersebut pun, sudah pulang alias meninggalkan lokasi pekerjaan.
“Sudah pulang pekerjanya hari ini,” tambah Kades A Roni.
Terpisah, Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi, Yazzer Arafat, menanggapi soal turap yang diduga asal jadi tersebut.
Menurut Yazzer Arafat, pihak rekanan wajib memperbaiki kembali sesegera mungkin. Ini sesuai amanat UU nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Ditambahkan Yazzer, apalagi masa pemeliharaan masih ada selama 6 bulan.
“Kekinian kan dalam masa pemeliharaan, dalam UU ini disebutkan jika ditetapkan umur konstruksi sebuah bangunan misalnya 10 tahun, maka apabila terjadi kegagalan konstruksi/bangunan maka bangunan tersebut wajib dibangun kembali/diperbaiki,” jelasnya via pesan whatsapp, Kamis (29/12/2022).
Ia berharap masyarakat tetap tenang menanggapi persoalan pembangunan turap itu.
“Kami berharap masyarakat sekitarnya dapat tenang dan biarkan kami bekerja dan berpikir untuk mencari solusi dan menangani pekerjaan ini,” jabarnya.
Untuk diketahui, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Akmaluddin, mengaku kecewa dan minta inspektorat periksa pekerjaan pembangunan perkuatan tebing Dusun Hilir Rambutan Masam Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari itu.
Bang Akmal -sapaan akrab Akmaluddin- menjelaskan, pekerjaan penting itu seharusnya sesuai standar mutu karena menjadi bagian penting dari antisipasi longsor tepian sungai. Sedangkan progres pekerjaan saat ini, cor beton yang dibuat kontraktor terkesan tak bermutu karena sudah retak-retak sebelum selesai pengerjaan.
Informasi didapatnya dari lapangan, pekerjaan turap itu sampai hari ini belum juga kelar padahal sebentar lagi tutup anggaran.
“Tahun anggaran sudah mau tutup, akhir Desember, tapi pekerjaan belum kelar. Kita minta inspektorat provinsi Jambi segera turun memeriksa pekerjaan itu,” ungkap Akmaluddin, anggota DPRD Provinsi Jambi fraksi PDI Perjuangan yang juga wakil rakyat dareah pemilihan Batanghari-Muaro Jambi ini.
Ia mengaku kecewa karena pekerjaan itu berlokasi di kampung halamannya. Sedangkan hasil tak maksimal bahkan jauh dari harapan.
“Kita minta Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi segera bertindak. Kami tak mau masyarakat kecewa dengan pekerjaan itu,” tutupnya.(red)