banner 728x90

Acuhkan Jeritan Warga Aur Kenali, Wali Kota Maulana Dinilai “Tak Bernyali” Panggil dan Tindak PT SAS

Acuhkan Jeritan Warga Aur Kenali, Wali Kota Maulana Dinilai "Tak Bernyali" Panggil dan Tindak PT SAS
Acuhkan Jeritan Warga Aur Kenali, Wali Kota Maulana Dinilai "Tak Bernyali" Panggil dan Tindak PT SAS. Foto: Ist

JAMBI, Jambiwin.com – Wali Kota Maulana, dinilai tidak mempedulikan jeritan warga Aur Kenali, Kecamatan Penyengat Rendah, yang mendesak Pemkot Jambi untuk menindak tegas PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS), terkait hauling dan Terminal Untuk Kepentingan sendiri (TUKS).

Hal tersebut terbukti dari tidak adanya upaya atau tindakan apapun yang dilakukan Pemkot Jambi agar konflik berkepanjangan antara warga Aur Kenali dengan PT SAS berakhir, meski PT SAS telah melakukan pengancaman terhadap warga Aur Kenali.

Acuhnya Wali Kota Jambi Maulana terhadap warga Aur Kenali yang memperjuangkan keselamatan mereka dan lingkungan dari dampak aktivitas stockpile batu bara milik PT SAS ini, disikapi secara tegas tokoh masyarakat Kota Jambi, Dedi Yansi.

Dikatakan Dedi, sebagai seorang pemimpin tidak seharusnya Wali Kota Jambi Maulana hanya menjadi penonton saja dan membiarkan konflik yang terjadi antara warga Aur Kenali dengan PT SAS.

“Pemkot Jambi seharusnya melakukan pemanggilan terhadap PT SAS agar menghentikan aktivitas apapun baik pembangunan jalan khusus maupun aktivitas dilokasi pembangunan stockpile batu bara seperti apa yang diteriakkan Warga Aur Kenali. Nah ini kok malah acuh saja, jangan sampai nunggu ada korban jiwa baru bertindak. Wali Kota Maulana tak bernyali tindak PT SAS,” ujar Dedi.

Untuk Wali Kota Jambi Maulana, dia meminta agar jadilah kepala daerah yang berpihak kepada masyarakat bukan para pengusaha tambang. Jangan jadikan alasan kehadiran stockpile batu bara PT SAS merupakan investasi yang bisa meningkatkan pendapatan daerah.

“Bukan menolak para pengusaha tambang berinvestasi di Kota Jambi, tapi lokasinya saja yang kurang tetap. Pikir pakai otak di daerah mana yang ada lokasi stockpile batu bara hanya berjarak beberapa meter dari pemukiman penduduk. Bukan masalah langgar RTRW, ini masalah nyawa manusia,” tegas dia.

Terpisah, Ketua RT 03 Kelurahan Aur Kenali, Mahfudin mengatakan bahwa pada saat ini tidak ada tanggapan sama sekali dari Pemerintah Kota Jambi. Meskipun berbagi upaya telah disampaikan kepada Wali Kota Maulana.

“Kami sudah menyampaikan surat terbuka melalui pesan singkat WhatsApp sudah, berteriak keras dijalan sudah. Tapi pemerintah Kota Jambi acuhkan itu semua. Kami warga Aur Kenali sangat menyayangkan sikap Wali Kota Maulana ini,” ungkap Mahfudin kepada awak media, Rabu (30/07/2025).

Maka dari itu, kata dia, warga Aur Kenali akan melakukan tindakan sendiri untuk menolak keberadaan stockpile batu bara PT SAS.

“Apapun itu yang terjadi kami tetap berjuang melawan PT SAS. Dalam memperjuangkan keselamatan nyawa anak cucu kami kedepan dari dampak batu bara, mati pun kami siap. Kami tak peduli pemerintah berpihak kepada PT SAS,” kata Mahfudin dengan suara lantang.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kota Jambi dan Wali Kota Maulana terkait hal ini. (red)

Sumber : Pemayung.id