Opini  

Opini Musri Nauli : Jalan Kumpeh (2)

Musri Nauli ialah pengacara dan Direktur Media Haris-Sani.
Musri Nauli ialah pengacara dan Direktur Media Haris-Sani.

Oleh : Musri Nauli *

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mendatangi berbagai lokasi Desa Program BRGM (biasa dikenal Desa Mandiri Peduli Gambut/DMPG) tahun 2024. DMPG tahun 2024 terdiri dari Desa Rantau Panjang dan Desa Londerang, Desa Rawa Sari, Kelurahan Simpang (Muara Jambi), Desa Jati Mulyo, Desa Catur Rahayu, Desa Kota Kandis Dendang, Desa Rantau Rasau dan Kelurahan Rantau Indah (Tanjung Jabung Timur). Perjalanan dimulai ke Desa Rantau Panjang dan Desa Londerang (Muara Jambi).

Sebenarnya menuju ke Desa Rantau Panjang bisa ditempuh dengan speedboad dari Jambi. Biasanya di Ancol (istilah tempat didepan Gubernur/Rumah Dinas Gubernur). Namun kali ini sengaja menempuh darat dari Jambi ke Tanjung. Dari Tanjung kemudian akan naik pongpong ke Rantau Panjang. Baru kemudian dilanjutkan ke Desa Londerang.

Menggunakan jalan darat selain tidak terjebak dengan jadwal, juga ingin mengetahui “suasana” perkembangan jalan Kumpeh (Dikenal Muara Kumpeh – Suak Kandis).

Akhir tahun yang lalu, ke Kumpeh dengan kegiatan evaluasi program dan capaian kegiatan. Sehingga dengan rentang waktu 9 bulan yang lalu, tentu saja Suasana diperjalanan akan menambah cerita.

DIluar agenda BRGM, perjalanan ke Kumpeh relatif sering. Selain memang ada urusan lain yang memang tidak dapat dihindarkan.

Pada bulan Oktober tahun yang lalu, menjelang memasuki Desa Pematang Raman, Pembangunan “seakan-akan” terhenti. Walaupun sampai ke Suak Kandis sudah “discrap”, namun belum disentuh dengan cor semen. Apalagi memasuki Pulau Tigo (salah satu dusun yang termasuk kedalam Desa Sponjen.

Namun kali ini relatif mulus hingga menjelang memasuki Tanjung Ulu (menjelang masuk ke Tanjung). Sehingga kemajuan pesat dari Desa Pematang Raman ke Tanjung yang berjarak bisa mencapai 14 km sekarang relatif sudah baik.

Jalan-jalan yang sempat menganga di depan Pulau tigo, Sogo, bahkan menjelang SPBU menuju ke Rantau Panjang yang biasanya “tidak dapat dipacu cepat”, sekarang malah mulus. Relatif dan praktis tidak perlu lagi menurunkan kecepatan.

Sehingga dari Muara Kumpeh hingga ke Tanjung yang biasanya relatif normal bisa mencapai 2,5 – 3 jam sekarang dapat dipangkas menjadi 1,5 jam. Luar biasa kemajuan Pembangunan jalan Muara Kumpeh – Suak kandis.

Dengan demikian praktis tinggal yang belum diselesaikan dari Dusun Tanjung Ulu (Kelurahan Tanjung hingga ke Suak Kandis) yang belum diselesaikan. Artinya hanya tinggal beberapa kilometer.

Dusun Tanjung Ulu dan Dusun Suak Kandis termasuk kedalam Kelurahan Tanjung. Kelurahan Tanjung merupakan ibukota Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muara Jambi.

Dulu Tanjung merupakan nama ibukota Marga Kumpeh Ilir. Sedangkan Suak Kandis dikenal sebagai nama tempat Ibukota Marga Jebus.

Didalam perkembangannya, seluruh Dusun-dusun yang termasuk kedalam Marga Jebus kemudian termasuk kedalam Kecamatan Kumpeh (Dulu Marga Kumpeh Ilir). Sehingga Dusun-dusun yang termasuk kedalam Marga Jebus yang kemudian menjadi Desa menjadi bagian dari Kecamatan Kumpeh.

Dengan demikian maka Desa-desa yang termasuk kedalam Kecamatan Kumpeh terdiri dari Desa Puding, Desa Pulau Mentaro, Desa Betung, Desa Pematang Raman, Desa Sungai Bungur, Desa Seponjen, Desa Sogo, Kelurahan Tanjung, Desa Sungai Aur, Desa Jebus, Desa Gedong Karya, Desa Rantau Panjang, Desa Londerang, Desa Petanang, Desa Mekar Sari Desa Rondang dan Desa Maju Jaya. Dan berjumlah 16 Desa dan Satu Kelurahan (Permendagri No 137 Tahun 2017 junto Permendagri No. 72 Tahun 2019). (*)

* Musri Nauli, penulis ialah advokat tinggal di Jambi dan juga Direktur Media Haris-Sani