MERANGIN, JambiWin.Com – Salah satu Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau tenaga honorer kantor UPT Samsat Merangin dikabarkan lulus P3K guru dilingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin.
Hal ini dibenarkan Kepala UPT Samsat Merangin Roni Paslah saat dikonfirmasi, bahwa salah satu PTT lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru pada Desember 2023.
“Benar dia (AF, red) PTT di UPT Samsat, tapi dia melampirkan pengunduran diri sebagai guru honorer di salah satu SD yang du tanda tangani Kopsek Pada 2021 dulu dan memilih PTT di Samsat, karena kita tidak memperbolehkan double job,”kata Roni Paslah. Kamis (4/1/2024) sore.
Meski begitu, Roni tidak tahu seperti apa proses P3K guru meski telah mengundurkan diri sebagai guru honorer.
“Kalo soal bisa ikut seleksi dan lulus P3K guru itu kita tidak tahu, yang jelas pada saat dia masuk sebagai tenaga honorer di Samsat Merangin ada pengunduran diri sebagai guru honorer ditandatangani oleh Kepsek. Sebelum seleksi P3K sekitar 4 bulan lalu dia telah mengundurkan diri sebagai tenaga honorer atau PTT di UPT Samsat Merangin,”ujarnya.
Selain itu, salah satu staff atau tenaga honorer di Dinas Sosial kabupaten Merangin juga lulus seleksi P3K guru. Kepala Dinas Sosial Merangin Elvis Suryadinata di konfirmasi membenarkan dan mengakui telah memanggilnya.
“Sudah kita panggil dan dia (USM, red) mengaku honorer di dua tempat, di Dinas Sosial sebagai penjaga makam pahlawan dan guru TKS sejak 2016, saya juga baru tahu karena setelah lulus P3K dia melapor, jadi ntah siapa yang salah,”kata Elvis.
Terpisah, salah satu Kepsek turut berkomentar pada Media ini terkait kisruh P3K di Merangin, Ia juga sangat menayangkan jika ada ‘guru siluman’ yang lulus P3K.
“Jangan hanya cuma mengandalkan terdaftar di Dapodik dan bisa ikut seleksi P3K, apalagi guru kelas dan wajib masuk tiap hari. Semua gyru punya daftar nilai, pasti ketahuan tulisan baru atau lama,”ujarnya sembari minta namanya tidak ditulis. Jum’at (5/1/2024).
“Kasian guru yang belasan tahun dan benar-benar mengajar dan mengabdi tapi tidak lulus. Kalau di dapodik ada nama mereka, mudah untuk membuktikan kalo mereka memang benar ngajar dan jadi guru, seperti absen siswa, buku nilai siswa, nanti kelihatan yang baru buat tentu beda,” pungkasnya.
Informasi dihimpun, pasca pengumuman seleksi P3K, beberapa dugaan kecurangan mulai mencuat, seperti tenaga honorer di Kantor Bupati Merangin, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, UPT Samsat Merangin bahkan tak penah menjadi guru honorer lulus P3K karena terdaftar pada data pokok pendidikan (Dapodik) dan dianggap syarat menjadi peserta seleksi P3K guru.(*)