banner 728x90
Film  

Kisah Tragis dan Lucu di Death of a Unicorn: Ayah, Anak, dan Kreatur Abadi

Kisah Tragis dan Lucu di Death of a Unicorn: Ayah, Anak, dan Kreatur Abadi
Kisah Tragis dan Lucu di Death of a Unicorn: Ayah, Anak, dan Kreatur Abadi. Foto: Ist

FILM, Jambiwin.com – Bayangkan: Anda sedang dalam perjalanan dengan putri Anda ke rumah bos kaya raya, untuk liburan santai di alam pegunungan. Tapi tiba-tiba, sesuatu yang tak terduga muncul di jalan — bukan rusa, bukan kambing hutan, tetapi seekor unicorn. Plot ini langsung saja mengguncang: unicorn yang mistis, makhluk simbol kemurnian, malah menjadi pemicu bencana sekaligus peluang. Itulah inti konyol sekaligus mengerikan dalam Death of a Unicorn.

Gambaran Umum Cerita

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Alex Scharfman dalam debutnya sebagai sutradara.
Pemerannya terdiri dari Paul Rudd sebagai Elliot dan Jenna Ortega sebagai Ridley, anak perempuannya.
Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju retret akhir pekan di tempat semacam resor milik bos Elliot, Odell Leopold (diperankan oleh Richard E. Grant), seorang miliarder kepala perusahaan.
Tapi, di tengah jalan, terjadi kecelakaan: mobil mereka menabrak seekor unicorn.

Analisis Alur & Konflik

1. Kematian Unicorn & Penemuan Ajaib
Setelah kecelakaan, Elliot dan Ridley menemukan bahwa unicorn itu tidak benar-benar “biasa mati”. Darah dan tanduknya ternyata punya khasiat menyembuhkan: Ridley menyadari jerawatnya hilang, sementara Elliot, yang punya alergi musiman atau masalah visi (tergantung interpretasi), tiba-tiba mengalami perbaikan dramatis.
Momen ini terasa seperti titik balik — dari insiden tragis menjadi “penemuan ilmiah supernatural”.

2. Eksploitasi oleh Kelas Kaya
Odell Leopold segera mencium peluang besar. Dia membawa ilmuwan ke tempat tersebut untuk meneliti unicorn itu, dan mulai mengeksploitasi darah serta tanduk unicorn demi keuntungan.

Ada konflik moral: untuk sebagian, unicorn adalah makhluk suci, simbol kemurnian; tetapi bagi Odell dan kroninya, ini hanyalah komoditas bio-medis paling menggiurkan. Kritikus menganggap bagian ini sebagai satir tajam terhadap Big Pharma dan para miliarder yang mengeksploitasi makhluk hidup demi profit.

3. Keluarga Unicorn & Balas Dendam
Ternyata, kecelakaan itu bukan tanpa konsekuensi: ada unicorn lain — sepasang unicorn “orang tua” — yang muncul kemudian. Mereka marah, dan konflik fisik pun meletus: pemburu, ilmuwan, dan pihak milik Leopold ikut dalam perburuan.
Ridley, yang sejak awal punya koneksi mistis (ketika menyentuh tanduk unicorn, dia mengalami visi kosmik), mencoba menyelamatkan foal (anak unicorn).

4. Klimaks & Pengorbanan
Pada puncak cerita, terjadi perkelahian besar. Elliot, demi melindungi Ridley dan unicorn muda itu, menusuk Shep Leopold (anak miliarder) dengan tanduk unicorn. Tapi Shep membalas, dan Elliot terluka parah — bahkan sekarat.
Namun, di momen pengorbanan itu, unicorn “orang tua” datang: mereka menggunakan kekuatan mistis mereka untuk menghidupkan kembali Elliot dan anak unicorn yang terluka.

5. Akhir & Pesan
Setelah semua kekacauan, Elliot dan Ridley ditangkap polisi. Tapi di adegan terakhir, unicorn-orang tua menyerang mobil polisi — bukan untuk membunuh, melainkan untuk menyelamatkan mereka.
Menurut sang sutradara, tindakan unicorn itu karena “koneksi permanen” antara Elliot-Ridley dan unicorn.
Pada akhirnya, Elliot menjadi sosok yang menebus kesalahan: dia memilih pengorbanan dan hubungan batin, bukan hanya uang.

Sudut Pandang Kritikus

Beberapa kritikus memuji ide gila ini: unicorn yang biasanya identik dengan kebaikan dan kemurnian, diubah jadi makhluk berbahaya yang bisa disalahgunakan demi profit.

Namun, ada juga yang menyoroti masalah tonal: komedi horor + satir kapitalisme + realitas fantastis — kadang campuran ini terasa tidak konsisten.

CGI unicorn juga jadi sorotan: tampilan makhluk mistis ini kadang “kurang meyakinkan” menurut ulasan, tapi sebagian penonton menilai itu bagian dari pesona “film B” yang disengaja.

Di sisi emosional, hubungan ayah-anak (Elliot–Ridley) memberi pondasi sentimental kuat: meski premisnya absurd, inti cerita tetap soal cinta, pengorbanan, dan penebusan.

 

Makna & Konteks Lebih Dalam

Satir Kelas Sosial & Big Pharma: Film ini bisa dibaca sebagai kritik terhadap keserakahan korporasi dan elit kaya. Unicorn disimbolkan sebagai sesuatu yang suci dan berharga, tetapi langsung dijadikan “properti” oleh orang kaya untuk disalahgunakan.

Purity vs Komodifikasi: Unicorn tradisional adalah simbol kemurnian. Di sini, kemurnian itu dirusak — bukan hanya secara fisik, tetapi secara moral: makhluk ajaib dilihat sebagai “mesin penyembuh” untuk dieksploitasi.

Hubungan Manusia-Makhluk Mistis: Ridley punya koneksi spiritual dengan unicorn itu, dan pengorbanan Elliot menunjukkan bahwa ikatan manusia-makhluk mistis bisa lebih kuat daripada ambisi duniawi.

Kematian & Kebangkitan: Tema “kematian unicorn” dan kebangkitannya di akhir bisa diartikan sebagai simbol harapan dan penebusan — bahwa kemurnian bisa diselamatkan lewat pengorbanan dan empati.

 

Kesimpulan & Rekomendasi

Death of a Unicorn adalah film yang aneh dengan maksud — campuran fantasi gelap, satir sosial, dan horor. Jangan harapkan cerita unicorn ala dongeng manis; ini lebih seperti mitologi modern yang dicampur dengan kritik kapitalisme.

Untuk kamu yang suka:

Film makhluk fantasi tapi tidak klise,

Komedi gelap dengan elemen moral,

Kritik sosial terbungkus fiksi,
maka film ini sangat layak ditonton.

Tapi kalau kamu mencari unicorn imut, lembut, dan penuh keajaiban ala Disney — mungkin ini bukan filmnya.

Lalu bagaimana cara nonton film ini. Gampang. Buka browser, ketik yandex.com, setelah terbuka situs pencarian yandex, ketik nonton film Death of a unicorn lk21. Tinggal pilih website mana yang mau diakses. (edo)