JAMBI, Jambiwin.com – Warga Aur Kenali, Kecamatan Penyengat Rendah, Kota Jambi, hingga saat ini masih bertahan melakukan perlawanan menolak keberadaan stockpile batu bara PT SAS dan pembangunan jalan khusus.
Warga Aur Kenali, Hendri menyebut perlawanan mereka tidak akan pernah berhenti, sampai PT SAS memutuskan untuk mengurungkan niatnya membangun stockpile batu bara dan jalan khusus di Aur Kenali.
“Perlawanan Warga Aur Kenali tidak akan pernah berhenti, itu telah disampaikan berkali kali. Kami akan terus melawan sampai PT SAS pindahkan stockpile batu bara dan jalan khusus dari daerah kami Aur Kenali,” ujar Hendri, Kamis (14/08/2025).
Senada, Ketua Organisasi Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) Rahmat Supriadi mengatakan, tidak ada kompromi dalam perjuangan warga Aur Kenali menolak keberadaan stockpile batu bara PT SAS.
Dirinya mempertegas bahwa sejak terbentuknya organisasi BPR Jambi, maka warga Aur Kenali menyatakan siap mengambil langkah apapun untuk melakukan perlawanan.
“Organisasi BPR Jambi ini tergabung dalam Warga Aur Kenali dan Mendalo. Dan kami akan melakukan perlawanan apapun itu jika PT SAS masih melanjutkan pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara,” tegas Rahmat Supriadi.
Perlawanan yang mereka lakukan tersebut, kata Rahmat, tidak akan terhenti meskipun tidak mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah.
“Kami akan melakukan analisis dampak lingkungan kembali dengan mengundang para akademisi, mahasiswa, dan para pemerhati lingkungan di Jambi. Jangankan uang, nyawa pun akan kami pertaruhkan dalam perjuangan ini,” ungkapnya.
Sebelumnya mantan anggota DPRD kota Jambi, Junaidi Singarimbun menyebutkan bahwa keberadaan stockpile batu bara PT SAS akan berdampak langsung pada lingkungan sekitar.
“Saya sewaktu di DPRD Kota Jambi pernah sidak ke lokasi stockpile batu bara PT SAS. Ini jelas akan berdampak pada lingkungan, salah satunya akan membuat air bersih di Intake PDAM untuk kebutuhan puluhan ribu masyarakat menjadi tercemar,” ujarnya kepada media belum lama ini.
Maka dari itu, dirinya meminta kepada PT SAS untuk memindahkan Intake PDAM Tirta Mayang ke lokasi yang aman dari pencemaran aktivitas hauling batu bara.
“Pemkot Jambi harus pikirkan ini, banyak sekali dampaknya jika memaksa pembangunan stockpile batu bara PT SAS di Aur Kenali,” cetusnya.
Sementara hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari Humas PT SAS, ternasuk dari PR PT SAS Dona. (red)
Sumber: Jambiseru.com